memilih bibit ikan lele yang bagus

Cara Pembibitan Ikan Lele

Dalam usaha budidaya lele, ada dua segmen yang tersedia untuk dijalankan, yaitu usaha pembesaran dan usaha pembibitan. Keduanya tentu memberikan keuntungan dan tantangan masing-masing untuk peternak. Nah, pada kesempatan ini akan dibahas mengenai cara pembibitan ikan lele yang bisa dilakukan untuk memulai proses budidaya ikan lele.

Perlu diketahui, usaha budidaya lele dengan cara pembibitan ini cukup menarik. Selain memiliki tantangan yang lebih besar, cocok untuk Anda yang pemula, cara ini juga cenderung lebih menghemat untuk proses lanjutan budidaya.

Tentu, Anda bisa memperhitungkan dengan cermat modal dan keuntungan yang didapatkan sebelum memilih cara budidaya lele yang tepat.

Berkaitan dengan pembibitan lele, ada beberapa langkah yang harus Anda perhatikan dengan saksama. Simak beberapa ulasan di bawah ini.

Seleksi Induk Ikan Lele

Salah satu langkah paling awal dan paling penting untuk pembibitan ikan lele adalah seleksi induk ikan lele. Ini adalah langkah yang akan menentukan bagaimana proses pembibitan tersebut berlangsung.

cara pembibitan ikan lele

Nah, ada beberapa kriteria yang harus diperhatikan untuk memilih calon induk ikan lele tersebut, seperti:

  • Tidak memiliki cacat di bagian tubuh
  • Memiliki pertumbuhan yang paling cepat diantara lele lainnya
  • Memiliki gerakan yang sangat lincah.

Memilih induk yang berkualitas tentu saja penting agar bibit yang dihasilkan nantinya juga memiliki sifat yang sama.

Nah, jika calon induk ikan lele tersebut sudah dipilih, maka pelihara di kolam yang tersendiri dengan perlakukan yang cenderung lebih istimewa dibandingkan dengan ikan lele budidaya lainnya.

Tidak hanya itu, Anda juga harus melakukan seleksi secara terus menerus. Setiap dua minggu sekali, lakukan proses pemilihan induk ikan lele.

Lakukan hal tersebut secara berkala untuk menemukan calon induk yang memang berkualitas. Umumnya, induk ikan lele akan siap dikawinkan dalam usia sekitar 8 bulan.

Teknik Pemijahan Ikan Lele

Calon induk yang sudah siap tentu harus dikawinkan terlebih dahulu untuk mendapatkan bibit lele yang akan dibudidayakan. Dalam hal ini, proses perkawinan ikan lele seringkali disebut dengan proses pemijahan.

 

Umumnya, pemijahan bisa dilakukan dengan cara alami yaitu mencampur calon induk jantan dan betina dalam satu tempat yang sama. Dengan demikian, maka akan terjadi perkawinan alami tanpa adanya intervensi dari peternak.

Namun, selain cara alami tersebut, ada beberapa teknik pemijahan lain yang dilakukan dengan intervensi peternak. Beberapa cara tersebut adalah:

  • Penyuntikan hipofisis
  • Penyuntikan hormon buatan
  • Pembuahan dalam tabung.

Tentu saja, masing-masing teknik pemijahan tersebut memiliki keuntungan dan kesulitan masing-masing. Ada kiranya Anda perlu mencari tahu beberapa teknik pemijahan ikan lele tersebut untuk menemukan mana cara terbaik yang bisa dilakukan.

Pemeliharaan Larva

Setelah proses pemijahan, maka akan dihasilkan larva calon bibit lele yang harus dibesarkan. Oleh karena itu, setelah keluar larva, maka larva harus segera dipisahkan dari induknya.

Tidak hanya itu, bagian paling penting dari cara pembibitan ikan lele ini adalah menjaga kualitas air kolam pemeliharaan larva.

Tentu, kualitas air harus senantiasa dijaga agar larva bisa hidup dengan sehat. Usahakan kolam dilengkapi dengan filter yang akan memberikan suplai oksigen dalam jumlah maksimal.

Juga, perhatikan suhu kolam dan pastikan jika suhu tersebut berada sekitar 28 derajat celcius.

Hal ini sangat penting karena suhu yang terlalu dingin akan membunuh larva dan tentu saja proses pembibitan bisa gagal.

Hal penting lainnya adalah membersihkan kolam. Jaga kebersihan kolam dari kotoran. Anda bisa membersihkan kolam dengan spoon secara teratur agar tidak ada sisa makanan yang bisa menjadi biang penyakit ikan lele.

Terkait makanan, larva memiliki cadangan makanan hingga 3 hari.

Setelah itu, segera berikan makanan yang tepat yaitu kuning telur yang sudah direbus, dihancurkan dan dicampur dengan air karena pada dasarnya larva memerlukan protein yang tinggi.

Proses pemberian pakan lanjutan adalah memberikan cacing sutera. Ini adalah pakan yang diberikan jika larva sudah berumur sekitar satu minggu.

Pemberian cacing sutera diberikan hingga larva berusia 3 minggu atau memiliki panjang sekitar 2 cm. Setelahnya, pakan bisa diganti dengan pelet berbentuk tepung.

Pendederan Benih

Jika usia bibit sudah lebih dari 3 minggu, maka bibit siap untuk pendederan. Ini adalah langkah lanjutan dari cara pembibitan ikan lele yang penting dalam proses budidaya.

Perlu diketahui, untuk proses pendederan sendiri, Anda harus melakukannya dengan hati-hati karena kondisi bibit ikan lele yang masih lemah.

Dalam hal ini, siapkan kolam yang tidak terlalu luas dengan dilengkapi peneduh dari sinar matahari secara langsung.

Setelah itu, tunggu hingga bibit berada dalam kolam tersebut selama sekitar 3 minggu. Dalam waktu tersebut, berikan pakan ikan lele secara teratur berupa pelet bubuk pada bibit ikan lele tersebut.

Nah, setelahnya, bibit sudah siap untuk dilepas di kolam dan dibesarkan sebagaimana budidaya ikan lele biasanya.

Perlu diketahui, secara total, proses bibit dari larva hingga siap panen atau siap lepas ke kolam adalah sekitar 8 hingga 9 minggu.

Umumnya, bibit yang dipanen atau dilepas ke kolam untuk dibudidayakan adalah bibit yang sudah memiliki ukuran badan dengan panjang sekitar 5 hingga 7 cm.

Oleh karenanya, Anda perlu melakukan pengukuran secara acak dan memastikan rata-rata ukuran lele tersebut.

Nah, beberapa hal di atas adalah tahapan terkait cara pembibitan ikan lele yang bisa Anda lakukan sebagai langkah budidaya lele.

Tentu saja, perlu penelitian lanjutan mengenai proses pembibitan tersebut untuk mengantisipasi adanya kesalahan yang berujung pada kegagalan.


Posted

in

by

Comments

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *