jenis hama kentang yang diwaspadai

Hama Tanaman Kentang

Meskipun Anda sudah mengikuti langkah-langkah budidaya kentang seperti di artikel sebelumnya, belum tentu hasilnya 100 persen berhasil. Apalagi jika tanaman kentang Anda justru terserang berbagai hama yang tidak Anda ketahui sebelumnya.

Nah, untuk membantu Anda yang mengalami hal tersebut, berikut akan diberitahukan berbagai jenis hama yang biasanya menyerang beserta dengan cara penanganannya:

1. Ulat Penggerek

Ulat ini adalah hama utama yang sering merusak bibit dan juga daun tanaman kentang. Ketika memasuki usia dewasa, ngengat kecil yang warnanya coklat aka aktif beraktivitas pada malam hari. Pada saat itu, mereka akan melancarkan aksinya dengan bertelur di bawah daun.

macam-macam hama kentang

Bahkan kadang ngengat ini akan menyerang permukaan kentang yang muncul di atas permukaan tanah. Ngengat yang berhasil menyusup ke dalam gudang juga akan meninggalkan telur di permukaan umbi atau lebih tepatnya di sekitar tunas.

Solusi pencegahannya adalah dengan pembumbunan bedengan agar kentang tidak muncul ke atas permukaan tanah.

Selain itu Anda juga bisa menanam refugia golongan bunga-bungaan seperti tanaman labu atau kenikir. Karena bunganya akan mengundang serangga sebagai predator.

Selain cara tersebut, Anda juga bisa melakukan serangan balik secara kimiawi. Caranya dengan menyemprotkan cairan desinfektan seperti Dursban dan Bayrusil.

Namun, sebaiknya hindari penggunaan obat kimiawi agar menjaga lingkungan tetap sehat.

2. Ulat Tanah

Budidaya kentang akan berhasil apabila Anda bisa mencegah kehadiran ulat tanah ini. ulat yang biasa bersembunyi di dalam tanah akan memangsa pangkal batang tanaman yang masih muda. Dan parahnya serangan ini akan dilakukan pada saat malam hari.

Ulat tanah akan menyerang tanaman yang berumur 25 hingga 35 hari setelah proses tanam. Adapun bentuk dari ulat ini sama dengan ulat pada umumnya dengan warna hitam. Ukuran tubuhnya berkisar antara 40 sampai 48 mm.

Cara mencegah serangan ulat ini adalah dengan melakukan rotasi tanam. Perotasian tanaman dilakukan dengan tanaman yang tidak satu keluarga dengan kentang.

Karena lahan yang sebelumnya telah ditanami dengan tomat, cabai ataupun terong memiliki resiko besar terserang.

Pemberantasan ulat tanah secara kimiawi juga bisa dilakukan dengan menyemprotkan Carbaryl.

Apabila Anda ingin pencegahan ulat tanah sejak dini, maka bisa juga menggunakan Chlordane atau Heptachlor yang dicampurkan pada saat proses pengelolaan tanah.

Tetapi sekali lagi perlu Anda ingat, bahwa penggunaan bahan kimia tidaklah dianjurkan bagi kesehatan. Sehingga akan lebih baik jika Anda menggunakan bahan alami guna menanggulangi serangan ulat tanah.

3. Oteng-Oteng

Oteng-oteng adalah kumbang kecil yang memiliki warna orange bercampur dengan bintik hitam. Panjang oteng-oteng mencapai 1 cm.

Hama satu ini akan menyerang tanaman kentang dengan cara memakan daun bagian atas dan bawah.

hama tanaman kentang

Selain menyerang tanaman kentang, oteng-oteng juga turut mengganggu tanaman lain seperti bayam, tomat, terong, semangka dan juga timun.

Sehingga bagi Anda yang tidak hanya budidaya kentang tetapi juga budidaya tanaman lain harus berhati-hati.

Pencegahan yang bisa Anda lakukan guna menangani oteng-oteng adalah dengan tidak melakukan penanaman kentang di lahan yang sama secara terus menerus.

Tidak hanya bekas tanaman kentang, lahan bekas tomat, cabai dan terong juga turut berisiko terserang.

Selain cara tersebut, ada cara lain yakni membiarkan lahan selama satu  minggu sebelum penanaman. Selama itulah lahan dibiarkan untuk terpapar sinar matahari secara langsung agar membunuh telur oteng-oteng.

4. Aphids Myzus Persicae

Serangga yang satu ini berukuran sangat kecil yakni dengan ukuran 1 mm. serangga ini juga memiliki sayap yang besar kemungkinan akan merusak bagian cabang dan juga daun tanaman.

Terutama untuk tanaman yang masih muda dan memiliki banyak cairan untuk dihisap.

Daun yang sudah terserang serangga kecil ini akan berukuran kecil dan menggulung. Bahkan beberapa hari setelah terserang daun akan menjadi kering dan mati.

Untuk melancarkan aksinya aphids bisa berpindah dari satu tanaman ke tanaman lain untuk menyebar virus.

Pencegahan secara alami bisa Anda lakukan dengan cara menyediakan habitat serangga melalui tanaman refugia bunga matahari. Refugia ini kemudian akan memangsa aphids yang menyerang tanaman.

Sedangkan pencegahan secara kimiawi bisa dilakukan dengan aplikasi insektisida Thiamethoxam atau menyemprot Imidacloprid dengan dosis yang telah ditentukan.

Pencegahan lain juga bisa menggunakan Phorate pada saat akan melakukan pengelolaan tanah.

Itulah langkah-langkah yang harus dilakukan ketika Anda akan memulai untuk budidaya kentang.

Selain langkah-langkah tersebut Anda juga harus memperhatikan masalah hama dan penyakit yang mungkin menyerang beserta pencegahannya. Jangan lupa gunakan pencegahan secara alami bukan kimiawi.


Posted

in

by

Tags:

Comments

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *