cara budidaya kakao yang benar

Cara Budidaya Kakao

Ketika makan coklat pernahkah Anda berpikir dari apa coklat dibuat? Apakah coklat itu awalnya sebuah tanaman? Atau terbuat dari susu? Cokelat berasal dari buah kakao. Yang mana buah ini merupakan salah satu senjata ekspor negara ini.

Budidaya Kakao sudah dilakukan oleh para petani di indonesia sejak zaman dahulu. Pentingnya peranan kakao dalam perekonomian Indonesia menjadi salah satu pertimbangan bahwa buah ini perlu dijadikan sebuah komoditas yang kuat.

Peningkatan kualitas serta kuantitas produksi kakao di Indonesia tengah mengalami peningkatan dan terus akan digenjot. Program tersebut tentunya tidak sembarangan, perlu penerapan cara budidaya kakao yang tepat untuk hasil maksimal.

Proses Kultur Kakao

Hal pertama yang perlu disiapkan dalam budidaya kakao adalah persiapan lahan. Sebelum ditanami lahan harus dibersihkan terlebih dahulu untuk menghindari nutrisi diserap tanaman lain. Tanaman seperti alang-alang dan gulma harus dihilangkan dari ladang tersebut.

cara menanam kakao
utz.org

Gunakan mulsa untuk melindungi tumbuhnya rumput liar. Selain itu siapkan juga tanaman pelindung seperti albazia ataupun lamtoro.

Untuk tanaman pelindung jumlahnya akan dikurangi hingga 1 tanaman pelindung untuk 3 tanaman kakao.

Cukup dengan persiapan tersebut ladang sudah dinilai siap untuk mulai ditanami Kakao.

Persiapan lahan merupakan faktor penting yang perlu dilakukan dalam cara budidaya kakao, sebab segala kebutuhan nutrisi yang diperoleh tanaman akan diberikan melalui media tanah.

Pembibitan Tanaman Kakao

Usai melakukan persiapan lahan, selanjutnya adalah pembibitan. Bibit diambil dari buah kakao yang sudah matang serta sehat.

Kesehatan tanaman dapat dilihat dari ukuran serta warnanya. Lalu, bersihkan biji dari daging buah kakao sebelum dibibitkan.

Pembibitan dilakukan didalam ruangan menggunakan karung goni. Sirami 3 kali sehari untuk menjaga kadar air dalam media.

Baca Juga: Pertanian Organik

Dalam cara budidaya kakao modern, proses ini biasanya dilakukan secara otomatis memakai mesin untuk memudahkan petani dalam penyiraman.

Siapkan polybag dengan ukuran 30×20 cm. Media yang digunakan adalah tanah dan pupuk kAndang dengan perbandingan 1:1.

Masukkan 50 gram pupuk TSP sebelum memindahkan kecambah ke dalam polybag. Benih yang tadi sudah disiapkan dapat menjadi sebuah bibit apabila dalam dua sampai tiga hari perkecambahan lebih dari 50%.

Jangan lupa untuk berikan jarak kepada setiap polybag yakni 20 x 20 cm. Hal tersebut guna memaksimalkan tumbuh kembang bibit Kakao dalam proses pembibitan.

Beri naungan seperti paranet ataupun tanaman lain untuk mengurangi intensitas sinar matahari yang mengenai tanaman. Untuk penyiraman bibit dapat dilakukan satu sampai dua kali sehari saja untuk menjaga kelembaban.

Lakukan pemupukan menggunakan NPK dengan perbandingan 2:1:2 ukurannya tentu mengikuti usia dari bibit. 1 bulan maka 1 gr bulan kedua 2gr bulan ketiga berikan 3 gr dan seterusnya.

Sirami tanaman dengan POC Nasa dosis 4 tutup per tangki setiap 2-4 minggu sekali. Mulai umur 3 bulan kurangi naungan untuk memperbanyak jumlah sinar matahari.

Cara budidaya kakao semacam ini, dapat juga dipersingkat dengan membeli bibit kakao yang sudah siap tanam untuk menghindari kegagalan pembibitan.

Penanaman Kakao

Biasanya sebelum menanam para petani menggunakan ajir sebagai alat patokan. Ajir dapat dibuat dari bambu serta di sambungkan dengan tali untuk mendapatkan jarak tanam yang sama.

budidaya kakao

Lobang tanam yang dibutuhkan adalah 60 x 60 x 60 cm. Sebagai media didalam lobang, gunakan pupuk kAndang dan tanah dengan perbandingan 1:1 serta tambahkan pupuk TSP 1-5 gr per lobang.

Pastikan pohon naungan sudah tubuh baik atau sekitar berumur 1 tahun. Setelah itu tanam bibit kakao di bawah pohon naungan.

Banyak para petani yang memilih cara budidaya kakao, dengan sistem tumpang seri menggunakan pohon kelapa.

Perawatan Kakao

Penyiraman menggunakan sistem kocor setiap pagi dan sore pastikan air yang diberikan sekitar 3-5 liter per tanaman.

Pemberian pupuk menggunakan sistem coak untuk diisi pupuk lantas kemudian ditutup kembali. Penutupan dilakukan untuk menghindari hama yang punya kemungkinan merusak akar dari tanaman kakao.

Budidaya Kakao di Indonesia

Cara kultur semacam ini, masih digunakan di Indonesia sebagai acuan untuk budidaya kakao.

Di luar negeri cara budidaya kakao juga menerapkan sistem yang kurang lebih mirip hanya saja segala proses penyiraman serta pemupukan sudah berjalan secara otomatis.

Otomasi penyiraman akan sangat memudahkan petani dalam prakteknya. Di Indonesia beberapa orang juga memilih sistem penyiraman otomatis namun, saat ini baru dilakukan oleh perusahaan besar saja di Indonesia.

Cara Budidaya Kakao Organik

Hal yang membedakan kakao organik dan tidak adalah pupuk yang diberikan. Dalam kultur organik, pupuk alami saja yang diberikan kepada tanaman sampai panen.

Sedangkan pertanian non organik biasanya memberikan pupuk kimia sebagai nutrisi untuk tanaman. Hal tersebut juga dibarengi dengan pemberian pestisida untuk melawan hama yang mungkin menyerang tanaman.


Posted

in

by

Comments

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *