budidaya belut

Budidaya Belut

Belut termasuk salah satu komoditas bisnis yang cukup laris. Ya, banyak rumah makan, restoran dan pasar mencari stok belut dalam jumlah banyak setiap harinya. Selain itu, harga belut juga termasuk cukup mahal dibandingkan jenis ikan lain. Inilah yang membuat budidaya belut menjadi bisnis yang menarik.

Tentu, jika Anda memiliki keinginan untuk menambah penghasilan, maka membudidayakan belut bisa menjadi ide bisnis yang Anda pilih.

Terlebih, belut tidak membutuhkan perawatan yang sulit saat proses budidaya sehingga Anda yang awam tentang dunia belut pun tetap bisa melakukan budidaya dengan lebih mudah.

Nah, pada kesempatan ini akan dibahas tentang beberapa langkah dalam proses budidaya belut yang harus Anda pahami.

Untuk permulaan, Anda bisa menggunakan drum untuk media budidaya. Simak beberapa langkah untuk membudidayakan belut di bawah ini.

Persiapan Media Budidaya

Langkah budidaya pertama yang harus dilakukan adalah persiapan media budidaya. Sebagaimana disinggung di awal, Anda bisa menggunakan drum untuk kolam budidaya.

skema budidaya belut

Penggunaan drum tentu menarik. Selain lebih mudah, drum juga akan menghemat pengeluaran.

Adapun langkah persiapan media budidaya dengan drum adalah sebagai berikut:

  • Bersihkan drum yang akan digunakan dengan sempurna lalu buat lubang memanjang pada drum tersebut
  • Letakkan drum di atas tanah yang datar dan beri pengganjal di bagian kanan dan kiri drum
  • Buat saluran pembuangan di bagian bawah drum dan peneduh di bagian atas untuk melindungi belut dari sengatan matahari secara langsung.

Pembuatan Media Pertumbuhan

Persiapan lain yang perlu dilakukan adalah pembuatan media pertumbuhan belut. Media ini sangat penting karena nantinya akan berpengaruh pada hasil budidaya belut yang Anda lakukan.

Untuk membuat media pertumbuhan, ada beberapa langkah yang perlu dilakukan, yaitu:

  • Taruh jerami setebal 50 cm di bagian dasar drum yang digunakan
  • Setelahnya, siram mikroorganisme starter di atas jerami tersebut dengan takaran sekitar 1 liter per drum
  • Di atas lapisan kedua, berikan lapisan tanah humus atau kompos dengan ketebalan sekitar 7 cm
  • Jika sudah, taburkan campuran dari pupuk TSP 5 kilogram dan lumpur kering di bagian akhir lapisan dengan ketebalan sekitar 25 cm
  • Selanjutnya, masukkan air bersih ke dalam drum yang sudah disiapkan tersebut dengan ketinggian sekitar 17 cm. Biarkan lapisan dan air tersebut selama 14 hari untuk proses mikroorganisme alami dan jangan lupa untuk menutup drum dengan rapat.

Memilih Bibit Belut

memilih bibit belut terbaik

Jika langkah persiapan di atas sudah selesai, maka langkah budidaya belut selanjutnya adalah memilih bibit dari belut tersebut.

Tentu saja, Anda harus memilih bibit belut yang berkualitas agar pertumbuhan belut cenderung maksimal dan hasil panen nantinya akan lebih melimpah.

Ada beberapa ciri dari belut yang berkualitas tinggi yang bisa Anda jadikan bahan budidaya. Beberapa ciri tersebut ialah:

  • Ukuran belut yang seragam agar belut nantinya tidak saling memakan. Perlu diketahui, belut memiliki sifat kanibal seperti lele
  • Bibit belut terlihat aktif, lincah dan juga tidak lemah
  • Bibit belut harus sehat dan tidak terkena penyakit.

Beberapa kriteria di atas bisa menjadi dasar pemilihan bibit belut. Selain itu, untuk ukuran belut, pastikan Anda memilih bibit dengan panjang sekitar 10 cm.

Baca Juga: Penyakit Ikan Lele

Memberikan Pakan yang Tepat

Pakan tentu saja menjadi hal yang sangat penting dalam budidaya, termasuk belut. Pemberian pakan yang tepat akan menyukseskan proses budidaya belut yang Anda lakukan.

ternak belut

Oleh karenanya, Anda harus mengetahui apa pakan yang tepat untuk belut dan bagaimana cara pemberian pakan yang benar.

Ada beberapa pakan yang bisa diberikan untuk memaksimalkan pertumbuhan belut. Dalam hal ini, untuk belut yang masih kecil, beberapa pakan yang bisa diberikan adalah kecebong, kutu air, larva ikan, serangga, dan beberapa jenis pakan kecil lainnya.

Tentu, pakan yang berbeda diperlukan untuk belut yang sudah dewasa. Adapun beberapa pakan belut dewasa yang bisa diberikan adalah kepiting, bekicot, katak, ikan dan beberapa lainnya.

Anda bisa saja mencampur pakan untuk menekan pengeluaran.

Selain memilih pakan yang tepat, pemberian pakan juga penting untuk diperhatikan. Dalam hal ini, berikan pakan sekitar 3 hari sekali umumnya pada sore hari.

Selain itu, pastikan cacah pakan terlebih dahulu sebelum diberikan untuk memudahkan belut memakan pakan tersebut.

Panen Belut

budidaya belut

Panen tentu menjadi hal yang paling ditunggu dalam proses pembudidayaan belut. Ya, ada gambaran keuntungan yang akan diperoleh setelah beberapa waktu budidaya.

Nah, umumnya, belut akan siap untuk dipanen setelah sekitar 3 hingga 4 bulan tergantung jenis belut.

Waktu panen di atas adalah waktu yang dianggap pas untuk ukuran belut konsumsi. Hal ini dikarenakan setelah waktu 3 hingga 4 bulan, ukuran belut akan memanjang hampir dua kali lipat dari ukuran bibit yang dibudidayakan sebelumnya.

Namun, beberapa peternak akan terus membudidayakan belut hingga sekitar 6 bulan lamanya. Lama proses budidaya ini umumnya untuk menyediakan belut dengan ukuran yang lebih besar guna keperluan ekspor ke beberapa negara tetangga.

Umumnya, peternak akan melakukan panen total atau memanen belut sekaligus dalam satu waktu. Hal inilah yang menyarankan Anda memilih bibit belut dengan ukuran yang sama di awal.

Namun, jika Anda ingin memanen belut sebagian, maka sisakan belut yang memiliki ukuran kecil.

Nah, demikian beberapa ulasan tentang proses budidaya belut mulai dari awal hingga panen dengan media drum.

Ide pembudidayaan belut ini bisa menjadi salah satu pertimbangan jika Anda ingin memulai budidaya namun masih awam tentang hal yang berkaitan dengan belut.


Posted

in

by

Comments

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *